Mengendus Eksistensi

Mereka—Sadra, Sartre, Lanza—adalah pengendus yang tekun. Bukan perumus kebenaran, bukan penguasa makna. Mereka hanyalah manusia-manusia yang terlalu peka pada sesuatu yang tidak tampak, terlalu resah pada dunia yang terlalu teratur. Mereka menyentuh eksistensi seperti meraba wajah kekasih dalam mimpi: samar, tapi menggema. Sadra menyebutnya wujūd, keberadaan yang benderang, bergerak, tak pernah diam. Bagi Sadra, hidup ... Read more